Kamis, 31 Juli 2008

Kepingan PON



Ki-ka : Rombongan Wartawan Sumsel//Peliputan Pembukaan PON//Media Center Palaran//Obor PON//Islamic Center samarinda//Jembatan Tenggarong//Presiden SBY//Maskot PON//Defile Kontingen PON Sumsel
Ki-ka: stadion Utama Palaran, samarinda Tampak Luar// Bandara Sepinggan balikpapan// Stadion Utama Palaran, samarinda tampak dalam// Hotel Atlet Komplek Sempaja Samarinda//Menu Makan Pertama di Kaltim// Jadwal PON XVII 2008

Minggu, 27 Juli 2008

potongan cerita PON



Ki-ka : Bedua Kak Dedi depan Bandara Sepinggan, Balikpapan.//Kak dedi, Kak Ipan, Kak Joni di Pintu Utama Stadion Palaran samarinda.//Suasana Tenda penerimaan kontingen Bandara Sepinggan.//Kak sidra ma Kak Datut dan kak Ipan Nyanyi di Balairung media Center Komplek sempaja samarinda.//Foto di dalam Stadion Palaran//

Sabtu, 05 Juli 2008

PON 1

Catatan Perjalanan Peliputan PON XVII Kaltim, 3-17 juli 2008

Hari pertama..
Dicoret dari kontingen sumsel

setelah menunggu kepastian hampir tiga bulan semenjak di nyatakan terdaftar sebagai wartawan peliput PON kaltim, maret lalu, akhirnya hari ini tiba, Kamis (3/7) offisial sumsel include wartawan dijadwalkan akan di berangkatkan menuju balikpapan, kaltim.
Meski dengan segala keterbatasan yang ada, koni belum memberikan uang saku, serta ketidakpastian lainnya. Offisial dinyatakan siap berangkat.
Pukul 09.00 wib satu persatu offisial yang akan di berangkatkan menuju balikpapan dengan menggunakan pesawat lion air mulai berdatangan di bandara sultan mahmud badaruddin II, palembang. Pukul 09.35, kita mulai masuk ke dalam bandara untuk cheak ini dan bagasi. Sekitar pukul 09.55 semua urusan bagasi selesai dan kita yang terdiri dari mayoritas wartawan sumsel mulai akan naik ke lantai dua untuk boarding.
Namun, tiba-tiba, saya di sodorkan telpon kak darmansyah, salah satu staff koni sumsel yang tertera nama kurnati. Telpon saya terima, dan perasaan saya sudah tidak enak. Goucha! Inti omongan pak kurnati, humas koni sumsel menyatakan wartawan berita pagi tidak menjadi tanggung jawab kontingen sumsel dan diminta untuk pulang. Ini adalah sikap koni atas pemberitaan berita pagi beberapa hari ini tentang persiapan kontingen sumsel yang agak carut marut karena tidak ada anggaran dana. Koni kecewa dengan pemberitaan berita pagi.
Syok pasti. Tinggal 10 menit lagi dinyatakan berangkat ke kaltim dan semuanya dinyatakan harus pulang!hm..saya langsung menelpon kantor dan berbicara dengan pimpinan redaksi saya, iman hadiman. Ia kaget, mungkin. Dan ia menyatakan ok ga papa kalau memang saya mesti kembali dan dicoret dari kontingen sumsel, maka saya harus kembali. Temen2 wartwan lain, cukup kaget dengan kejadian ini namun mereka sudah menduga sejak awal akan seperti ini dampak dari pemberitaan yang saya dan teman2 kantor buat. Mereka menguatkan saya.
Saya pun tidak masalah untuk pulang di saat 10 menit lagi saya akan terbang ke tempat yang sudah saya tunggu nyaris beberapa bulan ini. Memang ini resiko nya. Tp tas saya sudah masuk bagasi dan tidak bisa lagi untuk di ambil, maka pimred saya mengambil keputusan untuk saya tetap ikut rombongan sumsel hingga jakarta. Dan nanti akan dipikirkan langkah selanjutnya.
Tak lama, pimpinan perusahaan saya menelpon kak havis, salah satu anggota humas koni sumsel. Telpon untuk saya,ia menyatakan saya mesti tetap ikut rombongan hingga tiba di balik papan. Semua ongkos pesawat yang telah dikeluarkan koni akan di ganti oleh kantor. Saya tetap berangkat.
10.30 pesawat take off menuju jakarta. Alhamdulilah perjalanan berjalan lancar. Peswat landing pukul 11.30 di bandara soekarno hatta.
Kita langsung mengurus transit untuk melanjutkan perjalanan ke balik papan. Pukul 13.00 wib kita masuk pesawat dan pesswat take off pukul 13.30 wib. Thanks God everything’s run well. Kita tiba di bandara sepinggan, balikpapan pukul 15.15 wib atau 16.15 waktu setempat.
Ya ritual tiba ditempat baru, foto2 hehe. Kita tiba disambut dengan tarian tradisional suku dayak dan masuk ke tempat penyambutan kontingen. Makan, solat dan bercengkrama hingga pukul 19.30 wita rombomgan sumsel yang tadinya satu peswat diberangkatkan kembali dengan naik bus menuju samarinda. Saya mesti menunggu kedatangan kak syairul, fotografer berita pagi yang masih dalam peswat menuju balikpapan. Ia harusnya sudah tiba namun peswat nya delay..
Suasana ruang penyambutan sebetulnya rame. Ada kontingen dari jateng, baru tiba. Namun, saya sendiri sebagai bagian dari sumsel.
Hm..resiko. mungkin kisah ini akan menjadi kisah yang lebih indah dari cerita wartwan lain yang sama2 meliput. Saya wartwan sumsel, meliput sumsel namun bukan bagian kontingen sumsel.
Nti di lanjutkan...