Senin, 25 Agustus 2008

Gagal

ok.g gagal.ya sudahlah.belom rejeki.bukan yang terbaik.

Senin, 18 Agustus 2008

Masih Di Palembang


(ki-ka) :1) Rumah Ibu Humas PT PUSRI. 2)Ibu Humas Pusri dan Ibu Pejabat Pemda tulang Bawang di warung Soto IP. 3-4)Bukit Siguntang. 5-6)secuplik "kemesraan":P 7-10)Masih Di Bukit Siguntang. 11) rumah ema

cerita Palembang


(ki-ka): 1)Titik nol perjalanan Palembang, rumahku. 2)Duo "turis" diangkot Palembang. 3)Monpera. 4) Jembatan Musi. 5)Nemenin Udin Makan. 6) Musium. 7-9) Stadion Gelora Sriwijaya jakabaring, SFC VS Persiwa

Kamis, 31 Juli 2008

Kepingan PON



Ki-ka : Rombongan Wartawan Sumsel//Peliputan Pembukaan PON//Media Center Palaran//Obor PON//Islamic Center samarinda//Jembatan Tenggarong//Presiden SBY//Maskot PON//Defile Kontingen PON Sumsel
Ki-ka: stadion Utama Palaran, samarinda Tampak Luar// Bandara Sepinggan balikpapan// Stadion Utama Palaran, samarinda tampak dalam// Hotel Atlet Komplek Sempaja Samarinda//Menu Makan Pertama di Kaltim// Jadwal PON XVII 2008

Minggu, 27 Juli 2008

potongan cerita PON



Ki-ka : Bedua Kak Dedi depan Bandara Sepinggan, Balikpapan.//Kak dedi, Kak Ipan, Kak Joni di Pintu Utama Stadion Palaran samarinda.//Suasana Tenda penerimaan kontingen Bandara Sepinggan.//Kak sidra ma Kak Datut dan kak Ipan Nyanyi di Balairung media Center Komplek sempaja samarinda.//Foto di dalam Stadion Palaran//

Sabtu, 05 Juli 2008

PON 1

Catatan Perjalanan Peliputan PON XVII Kaltim, 3-17 juli 2008

Hari pertama..
Dicoret dari kontingen sumsel

setelah menunggu kepastian hampir tiga bulan semenjak di nyatakan terdaftar sebagai wartawan peliput PON kaltim, maret lalu, akhirnya hari ini tiba, Kamis (3/7) offisial sumsel include wartawan dijadwalkan akan di berangkatkan menuju balikpapan, kaltim.
Meski dengan segala keterbatasan yang ada, koni belum memberikan uang saku, serta ketidakpastian lainnya. Offisial dinyatakan siap berangkat.
Pukul 09.00 wib satu persatu offisial yang akan di berangkatkan menuju balikpapan dengan menggunakan pesawat lion air mulai berdatangan di bandara sultan mahmud badaruddin II, palembang. Pukul 09.35, kita mulai masuk ke dalam bandara untuk cheak ini dan bagasi. Sekitar pukul 09.55 semua urusan bagasi selesai dan kita yang terdiri dari mayoritas wartawan sumsel mulai akan naik ke lantai dua untuk boarding.
Namun, tiba-tiba, saya di sodorkan telpon kak darmansyah, salah satu staff koni sumsel yang tertera nama kurnati. Telpon saya terima, dan perasaan saya sudah tidak enak. Goucha! Inti omongan pak kurnati, humas koni sumsel menyatakan wartawan berita pagi tidak menjadi tanggung jawab kontingen sumsel dan diminta untuk pulang. Ini adalah sikap koni atas pemberitaan berita pagi beberapa hari ini tentang persiapan kontingen sumsel yang agak carut marut karena tidak ada anggaran dana. Koni kecewa dengan pemberitaan berita pagi.
Syok pasti. Tinggal 10 menit lagi dinyatakan berangkat ke kaltim dan semuanya dinyatakan harus pulang!hm..saya langsung menelpon kantor dan berbicara dengan pimpinan redaksi saya, iman hadiman. Ia kaget, mungkin. Dan ia menyatakan ok ga papa kalau memang saya mesti kembali dan dicoret dari kontingen sumsel, maka saya harus kembali. Temen2 wartwan lain, cukup kaget dengan kejadian ini namun mereka sudah menduga sejak awal akan seperti ini dampak dari pemberitaan yang saya dan teman2 kantor buat. Mereka menguatkan saya.
Saya pun tidak masalah untuk pulang di saat 10 menit lagi saya akan terbang ke tempat yang sudah saya tunggu nyaris beberapa bulan ini. Memang ini resiko nya. Tp tas saya sudah masuk bagasi dan tidak bisa lagi untuk di ambil, maka pimred saya mengambil keputusan untuk saya tetap ikut rombongan sumsel hingga jakarta. Dan nanti akan dipikirkan langkah selanjutnya.
Tak lama, pimpinan perusahaan saya menelpon kak havis, salah satu anggota humas koni sumsel. Telpon untuk saya,ia menyatakan saya mesti tetap ikut rombongan hingga tiba di balik papan. Semua ongkos pesawat yang telah dikeluarkan koni akan di ganti oleh kantor. Saya tetap berangkat.
10.30 pesawat take off menuju jakarta. Alhamdulilah perjalanan berjalan lancar. Peswat landing pukul 11.30 di bandara soekarno hatta.
Kita langsung mengurus transit untuk melanjutkan perjalanan ke balik papan. Pukul 13.00 wib kita masuk pesawat dan pesswat take off pukul 13.30 wib. Thanks God everything’s run well. Kita tiba di bandara sepinggan, balikpapan pukul 15.15 wib atau 16.15 waktu setempat.
Ya ritual tiba ditempat baru, foto2 hehe. Kita tiba disambut dengan tarian tradisional suku dayak dan masuk ke tempat penyambutan kontingen. Makan, solat dan bercengkrama hingga pukul 19.30 wita rombomgan sumsel yang tadinya satu peswat diberangkatkan kembali dengan naik bus menuju samarinda. Saya mesti menunggu kedatangan kak syairul, fotografer berita pagi yang masih dalam peswat menuju balikpapan. Ia harusnya sudah tiba namun peswat nya delay..
Suasana ruang penyambutan sebetulnya rame. Ada kontingen dari jateng, baru tiba. Namun, saya sendiri sebagai bagian dari sumsel.
Hm..resiko. mungkin kisah ini akan menjadi kisah yang lebih indah dari cerita wartwan lain yang sama2 meliput. Saya wartwan sumsel, meliput sumsel namun bukan bagian kontingen sumsel.
Nti di lanjutkan...

Kamis, 12 Juni 2008

Entahlah....

hari keenam jadwal tambahan peliputan euro..
alhamdullih udah mulai baikan dari flu yang menyerang..cuma suara aj yang masih sedikit berubah..
entahlah mo nulis apa..bingung,,
tp klo ga nulis kerjaan cuma angong..nunggu jam 11..
mw ngobrol, tp orang kantor dah pada balik..
jadi garing ga ada bahan gini..
.................

Senin, 09 Juni 2008

Nikmatin Aja!

hm,..
tired..lelah..ngantuk..lagi flu
tapi job must go on..
yup nikmatin aja lah....
berharap semua ada hikmahnya dan pasti ada nanti.
semoga semua bernilai ibadah..amin.

Sabtu, 07 Juni 2008

EURO

perhelatan pesta sepakbola eropa empat tahunan kembali di mulai..alhamdulilah, satu hal yang g syukurin, tiap event itu dimulai, ada satu hal yang berubah dengan hidup g..
kita mulai dari 2000.., saat itu g lagi duduk di bangku SMU kelas dua..nonton bareng keluarga di rumah.
tahun 2004, g adalah mahasiswi jurusan ilmu komunikasi unila semester empat/lima gitu..g nonton di kosan.terkadang nonton sendiri karena temen2 cewek g pada ga suka nonton bola.
di dua kali perhelatan euro, g adalah penonton. cuma nonton.
sekarang, 2008.. g adalah wartawan olahraga harian umum beritapagi..g nonton tidak cuma untuk nonton, tapi juga melaksanakan tugas.g mesti ngebuat berita hasil pertandingan dan nonton bareng di kantor..
hehehe perubahan ini g syukurin banget.ternyata hidup g ga monoton banget..
mudah-mudahan, g bisa ada di tempat pelaksanaan euro secara langsung..someday..entah sebagai wartawan atau cuma penonton di salah satu stadion di eropa sana. g tetep berusaha dan berdoa, mudah2an Allah ijin g berada di sana..someday..:)

Selasa, 20 Mei 2008

Secuplik KIsah TAA


TAA

Tamasya Ke TAA

Sebenernya bukan tamasya si, karena tempat yang kita tuju bukan suatu objek wisata masyarakat umum. Tempat yang kita kunjungi adalah mega proyek pelabuhan internasioanl tanjung api-api..pernah denger? Yup proyek yang lagi di usut ma KPK. Tapi meski kita adalah segerombolan wartawan tp kedatangan kita ke proyek yang ga jelas kapan selesainya ini ga ada kaitannya sama sekali dengan liputan kewartawanan kita. Kita pure Cuma mo jalan2..mungkin bagi sebagian orang akan aneh, jalan2 kok ke TAA, pa yang mo diliat? Awalnya memang akan pertanyaan seperti itu dan itu lazim karena proyek ini sangat jauh sekali..bisa memakan waktu mpe dua jam untuk nyampe ke lokasi dan tanpa ada objek menarik sama sekali kecuali tanah merah dan truk pengangkut..
Ide awalnya ke tempat ini karena kita penasaran dengan pelabuhan yang akan di bangun, terlebih dengan kata laut di sumsel, sumsel punya laut? Itu yang pengen kita buktiin. Kita berangkat jam ½ 10 pagi, sabtu (17/5) dengan menumpang mobil kijang kapsul ijo punya kak dedi, wartawan sripo. Ikut dalam rombongan selain g sendiri, ada kak ipan, wartwan transparan beserta sang kekasih yuk rini, lalu kak joni, wartwan sentral post beserta istri. Jalan pertama yang kita lewati, masih aspal item, lalu mulai masuk jalan coran beton, kemudian mulai ketemu dengan para pekerja yang sedang menyelesaikan pekerjaaan, satu jam perjalanan kita mulai masuk tanah merah. Tiap truk lewat akan meninggalkan jejak asap debu yang membuat mobil kita tenggelam dalam asap debu tersebut (bayangin kaya kita naek pesawat, nembus awan, keluar, masuk awan lagi, gitu lah kira2). Perjalanan yang sulit untuk di gambarkan karena awalnya kita ga berfikir jalan yang akan kita tempuh separah ini. Kita melwati kurang lebih enam, jembatan yang tampaknya asal di bangun.
Singkat cerita kita udah mo nyampe di proyek tanjung api-api tp, ternyata jalan yang kita pilih salah. Jalan tersebut mang menuju TAA tp masih putus, hutan mangrove yang sempat di permasalahin masih membentang di depan. Akhirnya kita puter balik dan belok ke kiri dari tikungan terakhir yang kita lewati. Ga ada plang apa2 pun yang bisa di jadiin tanda jalan. Pake feeling akhirnya tepat jam 12.00 siang kita nyampe di dermaga 17 yang sempat di kira orang adalah pelabuhan TAA. Berjarak sekitar 1 hektar didepan kita ada apa yang disebut orang dengan laut. Tp laut disini beda banget dengan laut kaya di lampung yang pantai gt. Disini lautnya dimulai dari hutan bakau, aer payau, yang dibilang laut itu justru berwarna coklat kemudian baru beberapa meter kedepan berwarna biru. G sulit untuk mengambarkan perjalanan tersebut karena bakalan panjang banget. Tapi satu hal yang g mw bilang, sangat g sayangkan proyek ini tampaknya tak ramah lingkungan. Pepohonan sepanjang tanah merah merubah warna jadi coklat, pohon itu hidup segan mati tak mau. Tp biar bagaimana pun, proyek ini juga menjadi sumber penghidupan bagi sebagaian orang. Hidup mang dua sisi.

Senin, 12 Mei 2008

S.O.S Need Friend to share

hm.. ya inilah yang g rasain beberapa waktu belakangan ini. g butuh banget temen untuk share all the things..tepatnya sebenernya g lagi butuh temen untuk berdiskusi tentang semua hal yang lagi terjadi di dunia ini. baik dalam lingkungan terdekat sekitar g mpe hal-hal yang jauh dari jangkauan g.
menjadi wartwan harusnya g bisa lebih peka terhadap hal yang terjadi di sekitar g, g mestinya bisa lebih kritis dengan apa yang terjadi. tp knyataannya ..g malah makin apatis,entahlah ga mau tahu atau g malah jadi ga tau apa2.. g sebagai wartwan olahraga..seharusnya bisa mengupas permasalahan olahraga tidak hanya soal pertandingan tiap cabor tapi ada masalah lain yang mestinya bisa g bahas sesuai dengan fungsi media as kontrol sosial (katanya..) tp g belum bisa melakukan itu..otak g ini berasa blank..pekerjaan g cuma semacam rutinitas yang mulai menjemukan. g tahu bukan seperti ini pekerjaan yang seharusnya g lakuin. masih banyak hal lain yang mestinya bisa g lakuin sesuai dengan tuntutan profesi g. balik lagi, g ngerasa ngblank untuk melakukan apa2, rutinitas "menyalin"berita dari nara sumber bukan menganalisis berita dari narasumber udah ngebuat otak g makin tumpul.udah ga pernah tajem malah makin tumpul. g butuh temen untuk mengasah otak g, g butuh temen yang bisa diskusi.
g ngerasa apakah karena terlalu cape dengan pekerjaan sehingga g juga jadi males untuk tahu lebih banyak.terlalu cape mungkin bukan alasan yang tepat, malas mungkin lebih tepat. tp rasanya kemalasan itu berawal dari rasa cape. terlalu cape sehingga membuat g males untuk tahu masalah lain. g sekarang cm seolah ke fokus untuk tahu masalah SFC dan berita olahraga lokal lainnya. padahal banyak banget masalah lain yang mesti g tahu.g ingin keluar dari pusaran ini.g ingin bercerita, g ingin berdiskusi.g ingin otak g ini ada isinya yang lain.g bener2 berasa otak g ini kosong. g ga mau ujung2nya jadi tong kosong nyaris bunyinya.

Kamis, 08 Mei 2008

kenangan Artomoro



foto ini diambil sekitar juni 2007,jauh sebelum ditutupnya artomoro. jalan2 terakhir sebelum pindahan ke palembang. foto ini ditemukan kembali pas lagi iseng ngebongkar CD2 lama..
dulu alasan foto di depan arto cuma buat kenangan karena ni pertokoaan pertama yang g dan ortu g tau pas pindahan ke lampung. di arto ini tempat g beli ikat pinggang item untuk propti kuliah tahun 2002 lalu,
ceritanya malam sebelum propti g baru nyadar ga punya ikat pinggang item, karena cuma taunya arto sebagai tempat belanja yang buka mpe jam sembilan, maka jam 8 malaman gitu g ma ortu ke t4 yang sekarang udah ditutup ini..
berfoto disana karena akan pindahan dan belum tentu bisa maen ke lampung lagi.. dan ternyata foto ini beneran jadi kenangan keberadaan artomoro. karena terakhir g kelampung lagi, maret 2008. pertokoaan ini kabarnya udah di tutup..arto tinggal kenangan.

Minggu, 06 April 2008

blog yang sempet ilang..

g sempet lupa dengan alamat blog ini karena saking kelamaan ga dibuka. liat aja postingan terakhir nov,07! heheh..setelah agak di utak-atik beberapa kalimat yang ada di ingatan g, ketemulah, blog ini..
g berencana akan mulai rajin untuk nulis blog (lagi), mudah2an bisa rajin beneran s.. karena kayanya ini tempat yang tepat untuk g mengeluarkan uneg2 g..karena g ingin mencoba menjadi orang yang lebih terbuka mungkin salah satunya dengan mulai rajin atau lebih tepatnya berani untuk mengungkapkan apa yang ada di otak dan hati g.. temen g bilang, untuk nulis itu dibutuhkan niat. bagi g, dibutuhkan keberanian yang besar untuk menuliskan apa yang kita pikirkan..agak kontra s dengan pekerjaan g, sebagai wartawan yang notabene harus berani nulis.
karena bagi g, menulis untuk media akan lebih mudah karena g tidak terlibat langsung. sedangkan menulis dalam satu wadah seperti ini sungguh cukup berat pasalnya g mesti berani belajar untuk berbagi cerita dengan orang lain.sedang g sendiri cenderung tertutup untuk beberapa hal tertentu.